Sementara ibunya mencoba bertahan menahan kesakitan, mencoba
tegar, ikhlas, dan tawakal.
“Allahu Akbar..!!”
“Laillahaillallah,, muhammadarosullullah”. Ucap dalam hati
terbata-bata.
“Ya Allah, Ya Tuhanku,,, mudahkanlah jalanku, ampuni hambamu
ini, segerakan sakaratul mautmu sebelum hamba melihat kesedihan yang teramat
sangat dari buat hati hamba yang taat, hamba mohon Ya Allah.!!
Asshaduallaillahaillah Wa’ashaduannamuhammadarrosulullah..!!” doa dan kalimat
terakhir yang diucapkan Bu Dyah meski dalam hati yang diakhiri menutupnya mata
dan berhentinya aktifitas organ tubuhnya dengan raut wajat yang bercahaya.
Di perjalanan menuju pulang, Ayu seperti mendapatkan sebuah
firasat buruk yaitu obat batuk dalam kemasan botolnya terjatuh ketanah
berserakan secara tiba-tiba.
“Astagfirullah…!!” ucapnya terkejut
Tanpa pikir panjang, Ayu segera berlari dan berlari menuju
rumahnya dan menemui ibunya yang sedang
terbaring lemas tak berdaya.
“Ibu…. Ibu…. Ibu….!!” Teriak Ayu cemas.
“Bu, bangun Bu..!!” lirihnya sambil menarik-narik bajunya
yang bermotif batik.
“Bu, Ayu sudah pulang, Bu..!!”
“Bangun dong, Bu..!!” harap lirihnya sambil menempelkan
tangan ibunya dipipi sebelah kiri.
Teriak Ayu pun semakin menjadi tatkala tangan ibunya terasa
dingin dengan kulit mulai berwarna pucat hingga denyut nadi ditangannya tiada
berdenyut semestinya.
“Bu…..!!!” teriak Ayu.
“Ibu, jangan tinggalkan Ayu, Bu..!!”
“Ayu mohon..!!”
“Bangun, Bu…!!”
“Ibu….Ibu…..!!!” teriak Ayu yang sekencang-kencangnya hingga
suaranya semakin parau dan tersendak-sendak.
Dan ternyata teriakan keras Ayu mengundang para tetangga
berdatangan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dirumah itu. Dan ketika
ditemuinya, terlihat seorang gadis kecil terkulai layu disamping ibunya yang
telah meninggal.
“Innalillahi wainalillahi roji’un…!!” ucap para tetangga
kompak.
Akhirnya para tetangga secara gotong royong mengurus
pemakaman ibu Dyah karena warga menyadari bahwa keluarga ini termasuk keluarga
yang kurang mampu.
Sementara anaknya Ayu, masih dalam keadaan tidak sadarkan
diri karena masih merasa shock atas kematian ibu tercinta, dan sementara
tinggal dengan tetangga yang simpati terhadapnya.
Dilain tempat, Dewi anaknya dan kakak dari Ayu mendapatkan
firasat buruk juga yaitu ketika bercermin dikamarnya ternyata cermin yang
berada didepannya jatuh dan menimpa kakinya.
“Praakkk..!!” cermin dikamar Dewi jatuh.
“Astagfirullah” Dewi spontan berucap.
“Apa yang terjadi ya…!!” tanya Dewi dalam hati.
“Wi, suara apa itu..??” tanya Bu Dina merasa kaget.
“I..ini, tante,,, cerminnya jatuh..!!” sahut Dewi sedikit
terbata.
“lho,kok bisa…??” tanya Bu Dina heran.
“Dewi juga tidak tahu, tante,, tiba-tiba saja cermin ini
jatuh” Dewi menjelaskan kronologis kejadian.
“Ya sudah,,, sekarang bersihkan puingnya,,,,nanti terinjak
kakimu..!!” suruh Bu Dina.
“Iya, tante..!!” sahut Dewi
“Apakah ini sebuah firasat dari ibu dan Ayu..?? semoga saja
tidak terjadi apa-apa dengan mereka.” Bertanya-tanya dalam hati seraya
mengaburkan pikiran negativenya.
“Tante, kapan kita mengunjungi ibu dan Ayu..??” tanya Dewi
sembari mengingatkan janjinya.
“Oh iya…!!”
“Tunggu paman pulang dulu dari luar kota, yah..!! 2 hari lagi paman
pulang,,,,sekalian membeli boneka kesukaannya Ayu. Harga disanakan lebih murah
dan bonekanya bagus-bagus.” Kata Bu Dina sembari mengelus-elus rambut Dewi yang
panjang terurai.
“Jadi kamu sabar aja, ya..!!” sambung Bu Dina.
“Iya, tante..!!” pungkas Dewi lemas.
Akhirnya para warga sekitar membawanya kerumah sakit dengan sekujur tubuh dilumuri darah segar yang keluar dari mulut, hidung dan telinganya.
Sehari setelahnya, kondisi kejiwaan dan mental Ayu sudah
mulai membaik dan mencoba untuk ikhlas atas semua yang menimpa dirinya. Dan
setelah mengingat kembali ketika detik-detik terakhir berbicara dengan ibunya,
akhirnya dia ingat akan sesuatu yang ibunya titipkan yaitu selembar kartu nama
dan alamat dimana kakaknya sekarang tinggal bersama orang tua barunya. Lalu Ayu
pun berniat mencari alamat tersebut dengan maksud memberitahukan bahwa ibunya
tercinta telah meninggal dunia dua hari yang lalu.
Malam haripun menjelang, sementara Ayu mulai berkemas-kemas
guna mempersiapkan segala yang akan dia bawa nanti untuk mengunjungi kakaknya
disebuah kota.
Air mata berlinang tiada henti, tatkala sorot matanya
memandang sebuah pigura yang terbuat dari kayu yang didalamnya ada foto mereka
sekeluarga secara utuh.
Sedih dan haru menyelimuti wajahnya yang sedikit memerah
ditengah terpaan angina malam yang terkadang menusuk melalui celah-celah
dinding kamarnya.
Dia pun terlelap lemas dengan memeluk erat sebuah pigura
kayu diatas tikar hingga kokok ayam dan suara rentetan klakson kendaraan diatas
rumahnya membangunkannya pagi hari.
Selanjutnya dia bergegas meninggalkan rumah kecil itu dan
berlalu bersama angkutan kota
untuk menuju terminal bus dengan terus dan terus memandang rumah kecilnya.
Sesampainya di terminal, dia langsung bergegas mengangkat
barang bawaannya dan istirahat sekejap untuk sekedar melepas lelah dengan minum
air putih yang sebelumnya dia bawa dari rumah.
Akan tetapi, sungguh malang
nasib anak ini, sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitu pepatah lamanya
menyebutkan. Ketika hendak bertanya tentang dimana alamat rumah tersebut dan
jurusan kearah mana bus yang dia tumpangi, kartu nama yang dia pegang terjatuh
dan terbang terbawa angin. Kemudian dia berlari hendak memungut kartu nama
tersebut, tiba-tiba saja sebuah mobil taksi melaju dengan kencang yang berebut
penumpang dan insiden pun tak terelakkan.
Ayu, gadis manis nan cantik, taat akhirnya tersungkur dan
terkapar bersimbah darah ditengah lalu lalang kendaraan dan pejalan kaki
diterminal.
Akhirnya para warga sekitar membawanya kerumah sakit dengan sekujur tubuh dilumuri darah segar yang keluar dari mulut, hidung dan telinganya.
Hingga dalam perjalanan kerumah sakit, Ayu menghembuskan
nafas terakhirnya akibat pendarahan yang amat sangat didalam kepalanya dengan
posisi tangan kanan menggenggam selembar kartu nama yang berlumuran darah segar
tersebut.
Pihak yang berwajibpun datang dan mengotopsi jasad anak
kecil tersebut dan menemukan kartu nama yang tertera nama Roni Suganda yang
kemudian menuju tempat dimana alamat tersebut tertulis.
0 komentar :
Posting Komentar
Dikomentarin Dong.......!!!