1 komentar

Terus Berjalan


Saya akan berjalan....
Dengan keadaan seperti apapun, ...
Dan proses seperti apapun....
Meski dengan rasa letih yang kadang datang....
Dan dengan apa yang saya miliki sekarang.....

Saya akan tetap berjalan,...
Meski kalian mulai meremehkan saya....
Tapi, saya berjalan bukan dengan sesuatu yang harus "dipaksa" ada....
Saya jalan dengan kemampuan saya, tanpa saya harus "mengemis".....

Saya akan tetap berjalan.....
Meski beberapa mulai meninggalkan saya....
Dan saya harus sendiri melakukannya......
Saya berjalan, dan akan tetap bertahan....

 Jalanlah terus tanpa berhenti....,
Dengan semangatmu,....
Dengan kemampuanmu....
Meski harus merangkak, ...
Atau bahkan sangat pelan.....
0 komentar

Menunggu Pagi


Aku terdiam dalam keheningan malam....
Aku menyendiri dalam kesunyian hati....
Entahlah apa yang sedang terjadi....
Entahlah apa yang akan terjadi nanti...

Relungku, teman sejati malam ini....
Sepiku, kian dekat menemani...
Mungkinkah akan selalu seperti ini...??
Mungkinkah dianya akan jauh pergi dan pergi...

Lelah, apakah esok akan ku temui kembali..??
Atau mungkin kan berlari bersamaku lagi....
Senyum, bisakah kau hadir dalam sedihku...??
Seperti saat ku bercanda dengan sang waktu...

Wahai sang waktu...
Cepatlah berlalu, dan tinggalkan malamku...
Hingga ku dapat melihat indahnya cahaya pagi hari...
Bersinar dan hangatkan hati ini...

Wahai bintang malam....
Teruslah terang benderang...
Berkediplah disaat hatiku mulai padam...
Berikan warna-warni indahnya hidu ini....

Detak waktu yang kian cepat berlalu...
Detik demi detik kulalui tanpa merasa sangsi...
Dengan sedikit kata ku membisu....
Dibalik tirai kamar, aku menunggumu...

Suara-suara binatang malam dikesunyian...
Terdengar jelas dalam ingat dan sadarku...
Berceloteh tiada henti tanpa ada yang peduli...
Aku disini, menunggu pagi....
0 komentar

Istri Sederhana


Aku adalah cerminan seorang pendamping  wanita.
Dan aku adalah Anton, seorang anak petani sederhana dengan kehidupan yang serba pas-pasan. Yang jauh dari gemerlap kemewahan dan glamornya kehiduan kota.

Rasanya aku ingin menghilang dari tempat ini. Ingin aku menutup wajahku dan berlari menjauh dan semakin menjauh. Namun istriku terlihat begitu santai dengan ini semua. Istriku sama sekali tidak memperdulikan tatapan mata mereka semua. Walaupun mereka semua adalah sahabat SMA kami dulu, namun  tatapan mereka padaku telah berubah.
Wajar saja, ini adalah reuni SMA kami setelah 20 tahun. Sahabat – sahabatku semua sudah berubah. Aku dan istriku adalah teman satu angkatan dulu, jadi kami berdua menghadiri reunion ini dan berharap bias bernostalgia dengan masa-masa SMA dulu. Namun semua berbeda dari apa yang aku harapkan selama ini.
“Ton, apa kabarmu..?? dimana kamu sekarang bekerja..?” kata Dendi seraya menepuk bahuku.

“emmhh, aku melanjutkan garapan sawah ayahku,” kataku

“Hahahaha, hebat. Kalau begitu kamu harus konsultasi dengan Tomi. Dia itu sarjana pertanian IPB.” Kata Dendi terlihat bersemangat menunjuk kearah Tomi, dan aku terdiam.

“Dengar-dengar dia ingin melanjutkan studinya dengan mengambil  gelar doctor dijurusan itu. Yaahh, mungkin dia tidak ingin kalah dengan diriku. Hahaha.” Kata Dendi melanjutkan, dan aku semakin diam membisu.

Mengapa mereka semua membicarakan hal-hal seperti ini…?? Aku piker reuni ini  untuk mengenang kembali masa-masa dulu. Aku piker reuni ini untuk melepas  rasa rindu pada kenangan masa lalu dulu. Mengapa mereka membahas sesuatu yang sama sekali tidak aku mengerti..?? dan mengapa aku merasa asing disini…??
 
;