0 komentar

Pengamen Jalanan


Panas terik dari balik awan...
Menyengat seakan membakar tubuh mungilnya....
Debu jalanan tersapu kendaraan...
Bahkan dihempas angin yang bebas...
Bukan penghalang baginya harap melangkah...
Mencari secercah berkah dijamah...

Berdesak sesak mengisi celah didalam bis...
Berdiri tenang dengan dawai mini didadanya...
Petikkan nada harap sedikit sumbang suara...
Wadah kecil berbahan dari plastik...
Bekas gula-gula ditangan yang lainnya...
Sodor penderma sesaat usai lagu menggema....

Tak seberapa yang kami dapat, tuan....
Tidak sebesar apa yang kami harapkan...
Rezeki halal yang kami harapkan, tuan...
Bukan dari hasil jarahan tangan...

Tembang terukir, petikan gitar menyanyi...
Syair tertata, irama menyapa adanya...
Sedikit rezeki, itu yang ku damba...
Sebagai pengamen, aku lalui...

0 komentar

Pria Wanita



Diantara remang cahaya...
Sinar bulan penuh terpajang diatas sana...
Dipinggir jalanan, sudut kota tua metropolitan....
Pengais rezek itu tak henti untuk melambai...
Menegur bahkan mengajak untuk berkencan...

Sementara waktu terlewat...
Kenikmatan sesaat tercipta hebat...
Tak wajar, memang tidaklah wajar...
Pemuas syahwat, manusia laknat...

Diantara remang cahaya...
Berbagai dosa tercipta sempurna...
Para penjajak menghias rona muka...
Merubah wujud yang semula ada...
Dengan sosok lembut berbusana kebaya...

Menebar pesona sejak malam kian kelam...
Dipinggir jalan dan gedung berlampu suram...
Mengenakan busana tak semestinya disandang...
Bak sinden durhaka, lupakan kodrat jatidiri jiwanya...

Subhanallah...!!
 
;