2 komentar

Peduli Untuk Viola

Banyak jalan yang bisa kita lakukan untuk menebar suatu kebaikan...
Banyak cara yang mungkin bisa kita perbuat untuk membantu sesama yang sedang dilanda kesusahan...
Jalan kebaikan sebenarnya sudah tergaris dalam guratan tangan hanya seberapa jauh hati kita tersentuh dan peka dalam melihat dan mendengar tangisan saudara kita yang dirundung kemalangan.
Saatnya kita beranjak lalu bergerak mengulurkan tangan untuk mereka dan bantuan kepada siapa saja yang memang membutuhkan uluran para dermawan.
Saatnya kita berpikir lebih jeli bahwasanya kepekaan dan kepedulian kita sedang diuji terutama dalam diri dan hati kita sendiri sebagai insan berpekerti.
Semoga hal sekecil apapun yang kita lakukan untuk sebuah kebaikan bisa mendatangkan manfaat besar bagi yang membutuhkan bantuan setidaknya dapat meringankan beban yang menganga saudara kita yang kesusahan.

Bengkel Sabda Foundation adalah salah satu contoh komunitas yang selalu peka dan peduli terhadap kehidupan saudara-saudara kita yang memang sedang membutuhkan uluran tangan.
Secara visi dan misi yang mereka emban, yaitu sosialitas menjadi konsep dan komitmen bulat yang telah tertanam dalam pribadi masing-masing anggotanya.
Dan sedianya, Bengkel Sabda Foundation yang rencananya akan bekerjasama dengan komunitas-komunitas lain dan pihak relawan di Batam akan mengadakan penggalangan dana untuk membantu meringankan biaya pengobatan terhadap penyakit yang diderita oleh seorang anak yang bernama Viola.

0 komentar

Siapa Sahabat Itu..??



Alangkah senangnya jika kita mempunyai teman yang setia di segala keadaan, 
Baik di saat suka maupun di saat duka. 
Alangkah senangnya jika kita dapat berbagi apa yang kita rasakan. 
Alangkah senangnya jika ada orang yang mengerti kita. 
Dan itulah gunanya seorang teman.

Sebelumnya marilah kita merenung sejenak. 
Kita menginginkan mempunyai teman yang setia, 
Yang dapat berbagi dengan kita, 
Yang mengerti kita… 
Namun pertanyaannya, apakah kita sudah menjadi seperti itu..?
Apakah kita sudah menjadi teman yang setia di segala keadaan..? 
Sudahkah kita memberikan yang terbaik untuk teman kita..? 
Maukah kita mengerti teman-teman kita..?

Mari kita renungkan. 
Siapa yang akan memulai semua itu kalau bukan kita..? 
Orang lainkah..? 
Haruskah kita menunggu orang itu, jika kita dapat melakukannya..?
Ingin mempunyai teman yang setia...? 
Jadilah teman yang setia terlebih dahulu bagi teman anda. 
Ingin mempunyai teman yang mengerti anda..? 
Jadilah teman yang mengerti mereka terlebih dahulu.
Jika dapat kita lakukan hari ini, lalu mengapa harus besok..? 

Seorang teman sejati sulit dicari. 
Maka jadilah teman sejati bagi temanmu, maka kamu akan menemukan teman sejati itu.
Seorang teman sejati takkan lenyap karena waktu, 
Takkan lenyap karena jarak, 
Takkan lenyap walau kita berubah. 
Teman sejati selalu setia dan melakukan semua untuk kebaikan kita. 
Alangkah senangnya mempunyai teman seperti itu.

Apakah kita hanya mau menerima itu...? 
Lantas siapa yang memberi jika semua orang berpikir seperti itu...? 
Alangkah baiknya dan sudah seharusnya bagi kita untuk memberi.
Mungkin kita terpisah oleh ribuan mil lautan. 
Apa yang dapat kita lakukan bagi teman kita...? 
Berdoalah bagi mereka.

Jadilah seorang teman sejati, 
Maka kamu akan mendapatkan teman sejatimu.
0 komentar

Saya Lupa


Kemarin saya menyangka, 
Saya telah sangat-sangat gagal.
Kemarin saya merasa 
Saya sudah tak punya harapan lagi.
Satu per satu masalah datang.
Tak hanya datang tapi, mengegerogoti pikiran, dan menguras tenaga saya.

Kemarin saya sangat kalut,
Yang keluar hanya derai air mata.
Setiap pagi datang, rasanya ditekan untuk hadapin kerasnya dunia.
Mungkin inilah gelapku.
Titik tergelap dalam hidupku.
Ketika merasa tak mampu lagi melakukan yang seharusnya kulakukan.
Kemarin, ketakutan terus membayangi langkahku.

Saat itu saya lupa.
Saya lupa bilang kalau saya itu hebat.
Saya lupa kalau saya ini masih belum terlalu renta
Saya lupa kalau saya masih punya teman ,dan keluarga.
Saia lupa kalau saya tidak benar-benar sendiri.

Dan sekarang,..
Saya tidak lupa.
Saya ingat kalau saya hebat dan mampu melewati apapun.
Saya ingat usia saya belum begitu renta, dan masih banyak waktu yang bisa saya lakukan untuk hidup saya.
Saya ingat meskipun beberapa meninggalkan saya, tetap saja masih ada teman yang datang, menghibur dan menemani jika saya gelisah.
Dan saya masih punya keluarga yang menerima saya meski saya tidak sempurna.
Dan sekarang saya benar-benar ingat pasti bahwa saya tidak sedang sendiri.
Banyak teman atau bahkan orang baru yang datang menemaniku.

Tuhan, terimakasih....
Engkau membiarkan saya belajar dan mengalaminya diusiaku seperti ini dan disaatku terjatuh Engkau juga siapkan bantal dan kasur agar saya tetap merasa tidur nyaman,

Tuhan,.... 
Lalu untuk apa lagi ..
Saya merasa tidak berarti...??
Untuk apa lagi ..
Saya merasa mengecewakan..??
Saya masih punya waktu yang bisa kugunakan untuk membuatnya "indah" kembali.
Dan saya masih punya teman dan keluarga yang menguatkanku saat melakukannya.
Dan yang terpenting, saya masih punya Engkau yang selalu mendengar dan memberikan yang kubutuhkan jauh sebelum kumeminta..

Dan sekarang saya paham.
"Cahaya terang akan terlihat saat gelap
Semakin gelap, semakin terang cahaya itu"
0 komentar

Wanita Malam


Sinar terang meredup tenang..
Lambat laun hadirkan remang....
Gelap malam kembali datang...
Iring sapa dunia hitam...

Langkahku, temaninya berjalan...
Didalam maya, lampu temaram...
Indah terasa disatu tempatan..
Berlimpah tawa, gemerlap kota...

Malamku, malam kerinduan...
Pemuja asa berharap datang...
Lewati gelap menuju terang...
Dengan langit biaskan dosa
0 komentar

Aku Ingin Mengadu


Tuhan, aku ingin mengadu....
Disini di dinginnya malam dan seru deru suara orang bertakbir memanggil-Mu
dosa dan kesalahan kuadukan pada-Mu.
Dimalam tepat aku meyakini bahwa hari esok hari yang "BARU" untukku.

Tuhan, aku ingin mengadu....
Mengadu lara, duka, dusta, bahagia
Ada beban diatas pundakku yang membuatku kehilangan keseimbangan
Membuatku goyah dan bahkan hampir roboh.

Tuhan aku ingin mengadu...
Ada banyak cerita tentang hidup dan aku tak tau rumusnya, 
Tuhan...
aku selalu mencoba jawaban baru dan aku terjebak didalamnya.
Aku tak temukan jalan keluarnya.
Apa aku salah Tuhan...??

Tuhan, aku ingin mengadu...
Jikalau aku harus kecewa, biarlah kecewa
Tapi Tuhan,...
Tak sedetikpun ku inginkan dukaku mejadi dukanya
kecewaku menjadi kecewanya.
tak ingin ku melihat tangisannya berderai 
Dan wajahnya penuh kegelisahan
Cukup aku Tuhan...
Apakah bisa Tuhan....??

Tuhan, aku ingin megadu,..
Aku tak punya penyangga.
Sedangkan aku sudah tak mampu lagi bertahan.
Tuhan , oh Tuhan...
Dengarkah kau tentang aduanku ini...???
Aku sendiri Tuhan.
Karena tak mampu jua aku bicara pada mereka.

Tuhan,... 
Jika aku boleh meminta, kupinta jalan untuk semua ini.
Bukan persimpangan, pertigaan atau perempatan jalan.
Karena aku tak pernah bisa memilih.
Aku hanya butuh satu jalan.
Untukku bisa lanjutkan semuanya.
Jalan ridhomu saatku terapuh
0 komentar

Album ''Seperti Seharusnya"


Sekilas Tentang NOAH

NOAH adalah nama grup band yang digawangi oleh Ariel, Lukman, Reza, Uki dan David sebagai pengganti nama Peterpan. NOAH sendiri memiliki arti “yang membuat nyaman, peacefull, comforter” dan diresmikan saat pers conference pada tanggal 2 Agustus 2012.
Tanggal 16 September 2012 kemarin, NOAH mengadakan konser launching album perdana mereka yang bertajuk “NOAH, born to make history”. Konser ini diadakan di 5 negara (Melbourne, Hongkong, Kuala Lumpur, Singapura dan Jakarta) dan sukses memecahkan rekor MURI sebagai konser pertama yang diadakan di 5 negara dalam satu hari, wow…
Album Perdana NOAH yang berjudul “Seperti Seharusnya” rencananya hanya akan dijual di Gerai KFC di seluruh Indonesia. Jadi sahabat NOAH hanya bisa membeli CD Album tersebut di KFC. Tapi tenang, disini sudah saya upload di Mediafire, jadi buat sobat yang ingin download Lagu NOAH Band - Seperti Seharusnya Full Album silahkan download di link berikut ini :

NOAH - Demi Kita (Sentuhlah Cinta)

NOAH - Hidup Untukmu Mati Tanpamu

NOAH - Ini Cinta

NOAH - Jika Engkau (Berartinya Dirimu)

NOAH - Puisi Adinda

NOAH - Raja Negeriku (Perubahan) (Revolusi)

NOAH - Sendiri Lagi

NOAH - Separuh Aku

NOAH - Tak Lagi Sama

NOAH - Terbangun Sendiri

Update 18/09/2012
Semua lagu NOAH yang ada disini sepenuhnya menjadi hak cipta/hak milik pengarang/artis/label yang bersangkutan. Lagu ini didapatkan dari tempat penyimpanan file pihak ke-tiga, semua syarat/peraturan/ketentuan mengikuti pihak yang bersangkutan. Seluruh media termasuk lirik/chord/video klip yang tersedia disini hanyalah untuk kepentingan promosi & evalusasi. Jika anda menyukai lagu ini, mohon membeli kaset/CD/NSP/RBT untuk mendukung NOAH tetap berkarya di belantika musik Indonesia & dunia.
0 komentar

Surat Terakhir Untukmu (Pemuja Rahasia)

Dear cantik,

Ini adalah surat terakhirku yang aku kirim untukmu. Entahlah, apa kamu menghitungnya atau tidak. Aku hanya berharap kamu membacanya walau kemudian, mungkin, kamu membuangnya.

Tadi siang, aku lihat matamu sembab. Sinar matamu yang indah terlihat redup dan tidak lagi memancarkan gairah hidupmu yang membara. Senyummu pun tak banyak kau umbar, hanya sedikit senyum tipis muncul dari bibir mungilmu yang merah kecokelatan ketika kamu menatap wajah orang – orang yang menyapamu.

Aku sedih melihatmu seperti itu, hatiku sakit dan otakku berdenyut – denyut kencang. Ada apa denganmu? Andai saja aku tahu masalahmu, aku pasti membantumu. Tak peduli apa pun yang harus kukorbankan, aku rela melakukannya. Tapi, itu semua sulit terjadi karena aku sama sekali tak tahu masalah apa yang sedang kau hadapi kali ini. Kamu pun tak mungkin bercerita padaku karena kamu tak tahu siapa aku sebenarnya.

Ya, kamu boleh sebut aku pengecut karena tak mau menampakkan batang hidungku di hadapanmu. Tapi, ada yang harus kamu ketahui, aku seperti ini karena aku bukan laki – laki seperti yang kamu harapkan. Jika kita bertemu dan saling mengenal, cepat atau lambat, aku pasti akan mengecewakanmu. Aku juga tahu, surat – surat yang selalu aku kirim selama ini telah membuatmu mulai menyukaiku atau – lebih tepatnya – menyukai tulisan dalam surat – suratku dan mulai mencari tahu siapa aku.

Aku sangat mengenalmu, Cantik. Bahkan, aku lebih mengenalmu daripada mengenal diriku sendiri. Memang terdengar sedikit ekstrem, tapi itu semua benar karena aku begitu memujamu. Aku bukan hanya memujamu, melainkan juga menyayangimu. Menyayangimu melebihi aku menyayangi diriku sendiri. Karena itu, aku melakukan apa saja yang aku bisa lakukan untuk membantumu walau tanpa sepengetahuanmu.

Kamu memang tidak mengenalku walau aku sangat mengenalmu. Meskipun begitu, kita memiliki banyak kenangan yang mungkin tidak pernah dimiliki orang lain, selain kita berdua. Kamu ingat, ketika buku catatan berisi curahan hatimu yang sudah kamu isi sejak SMP terjatuh ke dalam selokan besar di belakang kampus? Saat itu, kamu hanya bisa menatap sedih dan berusaha menahan air mata yang hampir keluar dari matamu yang indah. Kamu langsung pulang ke rumah, padahal masih ada satu mata kuliah yang harus kamu ikuti waktu itu. Aku, yang tidak tahan melihat kesedihan di wajahmu, langsung membenamkan kakiku ke dalam selokan itu. Aku meraba – raba ke dalam dasarnya, berusaha mencari buku tebal berwarna hijau tua itu.

Aku memang cukup lama berada di dalam selokan itu karena bukumu tak juga ditemukan. Beberapa orang yang melihatku mengira aku sedang depresi, tapi aku tidak peduli sama sekali. Kususuri selokan yang panjang itu tanpa menghiraukan pakaianku yang kotor karena air selokan yang tercampur dengan Lumpur. Dengan perjuangan yang cukup melelahkan, akhirnya kutemukan buku kesayanganmu itu.

Di rumah, kukeringkan lembar demi lembar ratusan kertas bukumu menggunakan pengering rambut. Aku lakukan dengan hati – hati agar tidak robek. Butuh waktu berjam – jam untuk membuatnya benar – benar kering. Peluhku pun jatuh tak terelakkan lagi, tapi aku benar – benar tulus melakukannya. Aku bahagia bisa melakukannya untukmu karena aku selalu ingin melakukan sesuatu yang berarti untukmu, Cantik.

Keesokan harinya, tepatnya, pukul enam lewat dua puluh menit, aku sudah sampai di depan rumahmu. Buku hijaumu yang sudah kubungkus rapi dengan bungkus kado bercorak bunga anggrek dan kurekatkan amplop kecil berisi kertas dengan tulisan : “Untuk Reyna. Jangan ceroboh lagi!”.

Amplop itu kuletakkan di depan pintu rumahmu. Lalu, aku menekan bel rumahmu dan langsung berlari ke belakang pohon beringin yang ada di seberangnya. Beberapa detik kemudian, ibumu keluar dan mengambil bingkisan itu. Selang satu menit kemudian, aku mendengar sayup – sayup teriakan bahagiamu. Lega aku mendengarnya, hanya itu yang ingin kudengar darimu dan aku berhasil. Saat itu, aku terus mengucap rasa syukur kepada Tuhan.

Cantik, seberapa besar masalahmu kali ini, tolong untuk selalu ingat pesanku yang pernah kutulis pada surat yang pertamaku itu : sempatkanlah untuk tertawa dalam satu hari meskipun Cuma sedikit. Dengan demikian, energi positif akan mengalir dalam tubuhmu dan akan membuat jiwa dan pikiranmu lebih tenang. Kamu pun akan lebih siap mengatasi segala masalah dengan baik. Aku masih ingat kejadian yang kau alami waktu itu. Dengan mata kepalamu sendiri, kamu melihat laki – laki yang sudah menjadi pacarmu selama satu setengah tahun merangkul mesra sorang wanita bertubuh jangkung, berhidung mancung. Saat itu, kamu menangis di pelukan sahabatmu. Aku pun berpikir, apa yang bisa aku lakukan untukmu?

Memperbaiki hubungan kalian yang sudah berantakan, jelas aku tidak bisa. Lagi pula, aku tidak rela kamu meneruskan hubungan dengan laki – laki berengsek seperti dia. Akhirnya, aku hanya focus untuk menenangkan dirimu dulu, berusaha menghibur walau tidak secara langsung, agar kamu tidak terus larut dalam kesedihan. Kuputuskan untuk mengirimmu sepuluh buku kumpulan cerita lucu dari penulis dan penerbit yang berbeda, dengan ketebalan yang berbeda pula. Kukirimkan bersamaan dengan surat pertamaku. Dan, aku berhasil lagi. Kulihat kamu membaca salah satu bukunya di sela – sela menunggu jam kuliah di kampus. Sesekali, kamu tertawa geli, bahkan tak jarang kamu pun sampai terpingkal – pingkal. Berangsur – angsur, kesedihanmu pun hilang dan kamu berhasil melupakan laki – laki buaya itu. Oh, ya, selain itu, aku juga melakukan sesuatu yang aku sendiri tidak menduganya, tapi kamu jangan marah, ya! Aku memberikan hadiah satu pukulan keras tepat di wajah laki – laki yang pernah kamu panggil “Sayang” itu dan dia KO dengan keadaan tulang hidung yang mungkin patah.

Di surat yang terakhir ini, entah kenapa aku ingin menceritakan kenangan – kenangan lainnya yang mungkin tidak kamu sadari. Namun, aku tidak bisa menuliskan semuanya karena aku sudah tidak seperti dulu. Tubuhku kini sudah lelah menopang segala keinginanku. Aku sakit. Beberapa organ tubuhku perlahan – lahan hancur digerogoti penyakit yang kuidap ini. Tadi siang, mungkin, adalah hari terakhir aku bisa menatap wajahmu – walau hanya dari balik jendela mobil yang kubuka setengah kacanya. Untung aku punya kakak perempuan yang baik, yang mau mengantarku melihat wajah cantikmu untuk kali terakhir.

Sekarang, kamu sedang membaca surat terakhirku yang diantar langsung oleh kakakku kepadamu. Kakakku pasti memberikan surat ini sambil menangis, kan? Ya, dia mirip seperti kamu, mudah mengeluarkan air mata. Cantik, terima kasih karena kamu mau mengikuti peraturannya untuk tidak membuka amplop berwarna merah muda sebelum kamu selesai membaca surat ini.

Kamu tidak mengenalku, tapi tenang saja, aku tidak akan setega itu membiarkanmu penasaran sepanjang hidupmu. Sekarang, silakan kamu buka amplop warna merah jambu itu. Kamu akan tahu siapa aku, tapi kamu tidak akan lagi bertemu dengan laki – laki di foto yang ada dalam amplop itu. Kini, aku sudah pergi ke tempat di mana aku tidak akan pernah bisa mengirim surat cinta untukmu lagi. Di sana, aku hanya bisa melihatmu membaca surat ini dari alam tak terjamah.

Jangan menangis, Cantik!
Aku tidak akan tenang melihatmu seperti ini. Yakinlah bahwa kelak kita akan bertemu walau hanya di alam keabadian dan saat itu kamu akan tersenyum untukku.


Selesai
 
;